Waspada titik banjir di Kota Malang
Dalam beberapa pekan terakhir kota Malang masih sering diguyur hujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, curah hujan yang tinggi dibarengi dengan suara guntur yang menggelegar dan kilat tidak henti2nya datang bergantian. Seperti yang kita ketahui bahwasanya kota Malang berada pada wilayah permukaan yang cukup tinggi, kontur wilayah kota Malang dikelilingi dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan. Ada beberapa gunung yang cukup besar disekitaran kota Malang, misalnya saja Gunung Arjuno yang berada di sisi sebelah utara kota Malang, kemudian Gunung Semeru disebelah timur Kabupaten Malang perbatasan dengan Wilayah Kabupaten Lumajang dan banyak perbukitan diwilayah barat kota atau kabupaten Malang seperti wilayah Pujon dan Batu. Dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan menjadikan kota Malang sebagai daerah yang sejuk dan dingin dengan intensitas curah hujan yg tinggi seperti halnya kota Bogor.
Dengan intensitas curah hujan yang tinggi tersebut seringkali kota Malang dihadapkan pada permasalahan banjir pada titik2 tertentu. Dari kontur tanah kota Malang yg terdapat dataran tinggi dan rendah, harusnya titik banjir di bisa segera surut asalkan aliran drainase bisa berjalan lancar dan tidak tersumbat. Seringnya titik banjir kota Malang yang harus diwaspadai berada di 18 wilayah seperti wilayah Sawoajar, daerah Soekarno Hatta, jalan Letjend Sutoyo, jalan Sudimoro, jalan Bandulan, jalan Galunggung dan jalan Gajayana.
Menurut pihak BPBD kota Malang, yang menjadikan kota Malang jadi langanan banjir yaitu karena factor tata guna lahan yang tidak sesuai, pemanfaatan drainase yang tidak maksimal serta pemanfaatan fungsi sungai juga tidak optimal. Dari hal tersebut juga ditambah dengan kebiasaan masyarakat kota Malang yg masih banyak membuang sampah sembarangan, sehingga menyumbat aliran drainase belum lagi kalau intensitas curah hujan yang tinggi dan cukup lama.
Menurut Bapak Alie Mulyanto selaku kepala BPPD kota Malang, perkiraan curah hujan yang tinggi masih akan berlangsung sampai bulan Mei 2023 meskipun prediksi awal musim hujan akan berakhir dibulan April 2023. Lebih lanjut, beliau juga menghimbau kepada masyarakat kota Malang supaya lebih hati2 dan waspada khususnya bagi pengguna kendaraan bermotor maupun mobil di saat musim hujan seperti ini. Dari pengalaman sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi biasanya dibarengi dengan angin kencang sehingga banyak pohon yang tumbang yang bisa membahayakan bagi para pengendara.
Untuk para pengendara motor alangkah baiknya menghindari titik2 banjir dan genangan karena resiko mesin mati atau mogok cukup tinggi. Sedangkan untuk para pengguna mobil, ada beberapa tips biar aman saat berkendara, misalnya:
- Pastikan lampu mobil bisa berfungsi normal termasuk juga dengan lampu kabut.
- Cek tekanan ban, apakah sudah sesuai dengan ukurannya.
- Periksa karet wiper untuk mendapatkan fungsi yang optimal dan tidak menganggu pandangan.
- Tidak lupa, usahakan defogger aktif di saat hujan sehingga kaca tidak tertutup kabut dan tidak menghalangi pandangan.
- Sebelum perjalanan pastikan rute terbaik dan bisa menghindari titik banjir atau genangan.
- Jangan paksakan menerobos genangan banjir supaya air tidak masuk keruang mesin dan terjadi water Hummer.
- Usahakan jaga jarak dengan kendaraan yang ada didepannya.
- Saat hujan lebat dan pandangan agak terganggu, usahakan untuk mengurangi kecepatan.
- Kalau terpaksa harus melewati genangan atau sudah terlanjur masuk genangan, pastikan jaga putaran mesin atau RPM.
- Hindari jalan yang berpotensi longsor atau hindari jalan yang banyak pohon2 besar dan sudah tua.
Untuk pengguna kendaraan listrik (Electric Vehicle) seperti Hyundai Ioniq5 atau Wuling Air EV alangkah baiknya juga berupaya menghindari titik2 banjir, meskipun dari pihak pabrikan menyampaikan kalau produk tersebut aman dari banjir sekalipun.